BOGOR-Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) Cabang Bogor menantang jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bogor untuk mengungkap dan menindak tegas dugaan praktik mafia bahan bakar minyak (BBM) dan gas subsidi yang marak terjadi di wilayah Kabupaten Bogor.
Ketua GMPRI Cabang Bogor, Yogi Ariananda mengungkapkan, bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi terkait dugaan sindikat mafia BBM subsidi yang beroperasi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di bawah wilayah hukum Polres Bogor.
“Dalam hasil investigasi kami, ada dugaan keterlibatan oknum berinisial H yang menyedot BBM subsidi dari beberapa SPBU di wilayah Bogor,” ujar Yogi, Kamis (16/10/25).
Masih Yogi menjelaskan, modus operandi para pelaku menggunakan mobil boks yang telah dimodifikasi, dilengkapi dengan mesin penyedot dan tangki siluman berkapasitas antara 2.000 hingga 4.000 liter. Dalam satu hari, sindikat ini diduga mampu mengumpulkan hingga 30 kiloliter BBM subsidi untuk kemudian dijual kembali ke industri dengan harga non-subsidi.
Atas temuan tersebut, GMPRI Bogor mendesak Kapolres Bogor dan Kasat Reskrim yang baru menjabat agar segera mengambil langkah tegas untuk membongkar praktik mafia BBM yang merugikan negara dan masyarakat.
“Kami menantang Kapolres Bogor dan Kasat Reskrim yang baru menjabat untuk berbenah diri dan segera mengusut tuntas para pelaku mafia BBM subsidi maupun industri di wilayah hukum Polres Bogor,” tegas Yogi.
GMPRI menilai, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik penyelewengan BBM subsidi berpotensi merugikan negara dalam jumlah besar serta menghambat distribusi energi yang semestinya diperuntukkan bagi masyarakat kecil.(Gie)