Haluan Baru– NASIONAL
Khofifah Indar Parawansa berencana mengajukan nonaktif dari PBNU 20/1/2024. Dengan demikain, dia memastikan mulai besok resmi masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Sebagaimana diketahui Khofifah adalah salah satu Ketua PBNU. Selain itu ia juga aktif sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU. Sesuai aturan ia harus non-aktif di PBNU ketika bergabung dengan timses salah satu capres-cawapres.
“Besok insya Allah saya baru masuk TKN. Tadi saya bahwa nanti malam saya akan sampaikan surat ke PBNU untuk non aktif karena saya kebetulan salah satu ketua PBNU. Jadi mulai besok saya nonaktif,” kata Khofifah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Khofifah di TKN Prabowo-Gibran masuk sebagai Dewan Pengarah. Selain itu Khofifah juga akan menjadi juru kampanye nasional yang keliling memenangkan Prabowo-Gibran. Selain itu, dalam kesempatan ini Khofifah juga memastikan bahwa acara Harlah Muslimat NU yang digelar di GBK jauh dari nuansa politik. Di acara ini tidak ada capres yang diundang. Selain itu juga tidak ada simbol-simbol yang menggiring untuk mendukung salah satu capres tertentu.
“Kalau orang mau menduga, siapa orang yang bisa menutup dugaan dugaan itu. Apa yang ada di dalam proses ini. Apa ada simbol-simbol, apa ada logo-logo, atau apa yang patut di duga,” tegasnya.
Terkait acara harlah ia menegaskan kesiapan Muslimat NU mendukung dan menyokong visi Indonesia Emas 2045. Harlah ke-78 Muslimat NU mengambil tema “Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Menguatkan Ketahanan Nasional”.
Menurut Khofifah, perempuan atau seorang ibu memiliki peran yang sangat besar karena menjadi pilar penting dalam membangun keluarga yang berkualitas dan menjadi sosok penentu atas pertumbuhan perkembangan anak-anak, baik fisik, mental, maupun spiritual.
“Inilah yang menjadi spirit dalam Harlah Muslimat NU ke-78 kali ini. Membangun ketahanan keluarga, untuk Menguatkan Ketahanan Nasional,” ungkapnya.
Khofifah mengatakan, pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persen-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30 % merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.
Maka dari itu, lanjut Khofifah, Muslimat NU yang memiliki jumlah anggota hingga 30 juta orang terus berfokus pada upaya peningkatan kualitas keluarga melalui kaum ibu sehingga mampu menghasilkan generasi yang juga berkualitas, sehat, kuat, dan tangguh.
Keluarga, lanjut Khofifah, merupakan bangunan terkecil dalam masyarakat, dari masyarakat tersusunlah suatu negara dan bangsa. Apabila keluarga baik, maka masyarakat menjadi baik, dari masyarakat yang baik lahirlah bangsa yang baik.
“Dengan kata lain, institusi keluarga adalah sarana awal pembinaan pembangunan manusia yang seutuhnya. Oleh karena itu, pembangunan keluarga yang kokoh dan tangguh, merupakan kebutuhan mendasar suatu negara,” terangnya.(rul)