Wakil Ketua Umum Asosiasi Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (APERSI) Mohammad Solikin, bukan tokoh yang suka melewatkan waktunya untuk bersantai – santai. Ditengah kesibukannya, pria kelahiran Gunung Kidul, Yogyakarta 5 Mei 1975 Ini, masih menyempatkan waktu dan pikirannya, tentang bagaimana bisa berkiprah untuk masyarakat yang lebih luas.
“Bagaimana masyarakat punya rumah dengan syarat mudah. Pemerintah harus membuat regulasi khusus untuk Rumah Subsidi agar masyarakat ekonomi lemah bisa punya rumah.” Kalimat ini yang selalu disampaikan Moh. Solikin pada setiap kesempatan.
Bergaul luas dengan petani di wilayah Kabupaten Bogor, dan banyak memberikan kontribusi baik berupa pemikiran maupun, terjun praktik langsung ditengah masyarakat petani. Sehingga beberapa tokoh pertanian diwilayah Kabupaten Bogor meminta dirinya agar ikut mencalonkan diri menjadi wakil rakyat di DPR -RI.
“Saya banyak di minta oleh para petani untuk nyalon Anggota DPR-Ri. Kebetulan juga saya ada kedekatan di Partai NasDem, ya saya mantapkan hati saya untuk maju ikut ambil andil dinpesta politik 14 Februari 2024 mendatang.” Papar Moh. Solikin.
Terdaftar sebagai Calon Anggota Legislatif Dari Partai NasDem nomor urut tiga Daerah Pemilihan V, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Moh. Solikin mengaku lebih giat belusukan sampai ke daerah – daerah pelosok , daerah terpencil yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan akan bertemu dengan masyarakat di seluruh penjuru kabupaten Bogor.
“Yah, saya Bahagia, saya kagum, dengan keanekaragaman budaya dan masyarakat di Kabupaten Bogor. Saya siap mewakili aspirasi mereka di tingkat Nasional.” Papa Moh. Solikin.
Untuk mendapatkan suara di TPS, selain petani milenial, putra – putri petani, dengan pengetahuannya di
dunia properti, Moh Solikin juga berjuang membantu penduduk di komplek – komplek perumahan yang belum menerima haknya, seperti keberadaan Fasos/Fasum dan legalitas lainnya.
“Sesuai dengan kemampuan saya, di Kabupaten Bogor juga banya masyarakat yang tinggal di komplek perumahan sudah puluhan tahun, tetapi belum menerima haknya, seperti jalan yang layak, keamanan dan tempat sampah yang memadai. Ini masih menjadi Pekerjaan Rumah yang harus diselesaikan.” Ujarmya.
Sementara itu masih kata , Solikin, Kabupaten Bogor sangat luas, dan tanahnyapun sangat subur. Kabupaten Bogor selain menjadi wilayah transit karena berbatasan langsung dengan Ibukota Jakarta, Kabupaten Bogor juga sebagai penyuplai hasil pertanian ke wilayah Jakarta, Depok, dan Bekasi.
“Untuk Produktifitas pertanian, kami tinggal tingkatkan. Sejauh hasil bumi dari Kabupaten Bogor, sudah banyak dikirim untuk kebutuhan masyarakat Ibukota dan sekitarnya.” Imbuh Solikin.


Naskah&Foto : Pegi Cindy